Kehidupan di Bumi dan Ekologi
Kehidupan
di Bumi
A. Asal
Mula Kehidupan
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang
kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang
menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini.
Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang
dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun
semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak
zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula
kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng
atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-teori awal mula
makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh
sejarah awal mula kehidupan di dunia.
Berikut ini adalah beberapa teori asal mula
kehiduran:
a. Teori
Kreasi Khas (Special Creation)
Menyatakan
bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu zat supranatural
b. Teori
Mantap
Menyatakan
bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
c. Teori
Kosmozoan
Menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang datangnya dari luar angkasa
d. Teori
Generatio Spontanea
Menyatakan
bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak (spontan).
e. Teori
Abiogenesis
Menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. (Teori ini sering rancu
dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa menurut teori
Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan.
Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
f. Teori
Biogenesis
Menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
g. TeoriNaturalistik/Evolusi/Organik/Neoabiogenesis/Oportunisti
Menyatakan
bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi
berdasarkan pada konsep biologi modern.
B. Proses
Evolusi Bumi
Proses Evolusi Bumi Berdasarkan
Periode
Proses evolusi bumi
dibagi menjadi beberapa periode, antara lain sebagai berikut :
1. Arkaekum
(Zaman tertua)
Zaman
arkaekum diperkirakan telah berusia 2500 juta tahun. Zaman arkaekum memiliki
ciri-ciri kulit bumi yang masih panas dan belum stabil, hal ini karena masih
memiliki temperatur yang sangat tinggi. Pada zaman arkaekum diperkirakan belum
adanya tanda-tanda kehidupan. Bumi masih dalam suatu proses pembentukan menjadi
padat.
2. Paleozoikum
(Zaman kehidupan tertua)
Zaman
paleozoikum diperkirakan telah berusia 340 juta tahun. Pada zaman paleozoikum,
bumi masih belum stabil serta masih terus menerus berubah-ubah (bumi perlahan
berangsur-angsur menjadi dingin), namun sudah mulai adanya tanda-tanda
kehidupan. Tanda-tanda kehidupan yaitu adanya makhluk hidup bersel satu atau
mikroorganisme. Pada akhir zaman paleozoikm telah muncul berbagai jenis reptil
sederhana seperti kura-kura. Tumbuhan yang muncul adalah jenis paku-pakuan.
Zaman paleozoikum juga disebut zaman primer atau zaman pertama.
3. Mesozoikum
(Zaman kehidupan pertengahan)
Zaman
mesozoikum diperkirakan berusia sekitar 140 juta tahun dan disebut juga sebagai
zaman sekunder atau zaman kedua. Zaman mesozoikum mulai ditandai dengan
terbentuknya cekungan laut atau geosinklinal yang terisi oleh endapan yang
tebal serta meluasnya tumbuhan berjenis paku-pakuan. Pada zaman mesozoikum,
iklim semakin membaik, walaupun suhu terkadang masih berubah-ubah, curah hujan
sudah mulai berkurang, sungai besar dan danau banyak yang mengalami kekeringan,
muncul pohon-pohon besar dan hewan yang banyak hidup di darat. Munculnya reptil
yang sangat besar seperti dinosaurus (12 meter), tiranosaurus (30 meter), serta
ada pula yang memiliki sayap dan mampu terbang. Oleh karena itu, zaman
mesozoikum disebut juga sebagai zaman reptil. Pada akhir dari zaman mesozoikum,
hewan berjenis mamalia sudah ada.
4. Neozoikum
(Zaman kehidupan baru)
Zaman
neozoikum diperkirakan berusia sekitar 60 juta tahun. Pada zaman neozoikum,
keadaan bumi sudah semakin membaik serta perubahan cuaca yang tidak begitu
besar. Hal ini dapat membuat makhluk hidup untuk berkembang lebih pesat. Zaman
neozoikum dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu zaman tersier serta zaman kuarter.
5. Zaman
Tersier
Zaman
tersier sudah ditandai dengan munculnya tenaga endogen yang dahsyat yang dapat
melipat dan mematahkan lapisan kulit bumi. Oleh karena akibat tenaga endogen
tersebut, mengakibatkan terbentuk suatu rangkaian pegunungan besar di seluruh
dunia. Zaman tersier dibagi menjadi beberapa masa, yaitu zaman paleosen, eosen,
oligosen, miosen, dan pliosen. Zaman ini sudah berkembang binatang-binatang
yang menyusui, reptil-reptil raksasa lambat laun telah lenyap.
6. Zaman
kuarter
Zaman
kuarter diperkirakan sejak 600.000 tahun yang lalu. Zaman kuarter ini kemudian
dibagi menjadi 2 lagi, yaitu kala pleistosen dan kala holosen.
7. Kala
pleistosen (Zaman diluvium)
Kala
pleistosen telah berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Kala pleistosen sudah
adanya manusia purba. Pada kala pleistosen, keadaan alam masih liar dan labil.
Hal tersebut disebabkan karena silih bergantinya 2 zaman, yaitu zaman glasial
dan interglasial.
8. Kala
holosen (Zaman aluvium)
Kala
holosen telah berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Pada kala holosen
telah muncul spesies Homo sapiens. Adanya sebuah perkembangan global telah
banyak memengaruhi perkembangan fisik alam Indonesia. Ketika lapisan es yang
terdapat di kutub utara mencair, wilayah Indonesia barat masih menyatu dengan
Benua Asia serta wilayah Indonesia timur masih menyatu dengan benua Australia.
Pada waktu suhu bumi mulai memanas serta lapisan es yang terdapat di kutub
utara mulai mencair, terbentuklah lautan yang terdapat di berbagai wilayah
Indonesia serta memunculkan banyak pulau. Wilayah yang sebelumnya mnyatu dengan
benua Asia dan sekarang menjadi dasar lautan yang disebut dengan Paparan Sunda.
Sedangkan wilayah Indonesia timur yang menghubungkan dengan Benua Australia
disebut Paparan Sahul.
C. Perbedaan
Makhluk Hidup dan Benda Mati
Ada
parameter atau ukuran yang bisadijadikan
patokan untuk membedakan
antara makhluk hidup
dan benda mati, diantaranya sebagai berikut:
1. Sel
Sesuatu
dikatakan hidup jika memiliki sel. Sel adalah satuan terkecil yang menyusun
tubuhmakhluk hidup. Sel sendiri terdiri
dari, selaput (membran)
plasma, protoplasma, inti
sel (nukleus). Sedangkan benda mati seperti robot tidak memiliki sel.
Robot memang mampumelakukan gerakan
seperti yang dilakukan makhluk hidup, namun itu bukan karena robotdisusun oleh
sel, tapi disusun oleh rangkaian kabel, komponen elektronika dan program
yangtelah terinstal.
2. Bentuk
dan ukuran
Makhluk hidup
mempunyai bentuk dan
ukuran sedangkan benda
mati tidak. Misalnya,manusia mempunyai bentuk dan ukuran
serta ciri-ciri fisik yang absolut, seperti harus adakepala, mata, telinga,
kaki, tangan dan ciri-ciri fisik lainnya yang menyatakan dia adalahseorang
manusia. Sedangkan kursi itu benda mati, karena tidak mempunyai bentuk dan
ukuranyang pasti. Ada kursi bentuk persegi, ada kursi bulat, ada kursi
segitiga,dll, serta ada kursiyang terbuat dari plastik, kayu, besi, beton,
fiber glass,dll.
3. Komposisi
kimia.
Makhluk
hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsur-unsur
Karbon(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S),
Fosfor (P) dan sedikitmineral. Sedangkan benda mati komposisi kimianya tidak
tentu dan unsur-unsur penyusunnyatidak pasti,
D. Ciri
– ciri Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati
1. Makhluk
Hidup
a. Bergerak,
yaitu makhluk hidup dapat bergerak baik pindah tempat maupun pergerakan dari
bagian-bagian tubuhnya.
b. Metabolisme,
makhluk hidup melakukan metabolisme, yang meliputi: nutrisi, respirasi,
sintesis, dan ekskresi.
c. Mempertahankan
jenisnya / hidupnya, seperti regulasi, reproduksi, adaptasi, dan evolusi.
d. Tanggap
terhadap rangsang, yaitu makhluk hidup mampu memberikan tanggapan terhadap
rangsangan yang diterimanya.
2. Benda
Mati
a. Tidak
dapat bergerak.
benda mati tidak dapat
bergerak, kecuali kalau ada pengaruh luar.
b. Tidak
mengadakan metabolisme
c. Tidak
mempertahankan jenisnya.d. Tidak ada tanggapan terhadap
rangsang.
Ekologi
A. Pengertian
Ekologi
Secara harfiah, pengertian ekologi mengacu pada dua
kata dari bahasa Yunani, yaitu Oikos dan Logos. Oikos berarti rumah atau tempat
untuk bertahan hidup, sedangkan Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan
secara sederhana dari pengertian tersebut bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari makhluk hidup yang berada di dalam rumahnya, atau bisa juga diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang rumah tangga makhluk hidup.
Para ilmuwan dan ahli sepakat bahwa pengertian
ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan suatu organisme dengan
lingkungan yang ditempatinya. Untuk lebih spesifik lagi, ekologi adalah ilmu
yang mencoba untuk mempelajari dan memahami hubungan antara manusia, binatang,
tumbuhan, dan lingkungannya, di mana mereka hidup, bagaimana cara mereka
bertahan hidup, serta mengapa mereka hidup di lingkungan tersebut.
B. Cakupan
Wilayah Kerja Ekologi
Miller memberi gambaran batas wilayah kerja ekologi
sebagai suatu model yang berdasarkan atas anggapan bahwa seluruh alam semesta
merupakan suatu ekosistem tersusun dari kelompok-kelompok komponan yang
berkaitan satu sama lain. Masing-masing kelompok merupakan suatu kesatuan
dengan kelompok lainnya.
Dalam
cakupan wilayah kerja ekologi perlu diketahui beberapa pengertian antara lain :
a. Individu
: suatu satuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk makhluk
hidup, misal dalam sebuah kebun terdapat jambu, pisang, rumput, dsb. setiap
pohon disebut individu
b. Populasi
: kumpulan individu suatu spesies makhluk hidup sama, misal kambing di padang
rumput
c. Komunitas
: beberapa kelompok makhluk hidup yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat
secara bersamaan.
d. Ekosistem
: tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan saja, tetapi juga segala
bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu, dan energi yang menjadi
kekuatan bagi ekosistem.
e. Biosfer
: tingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua kehidupan dibumi
dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan.
C. Tiga
Tingkatan Organisasi Alam
Ahli
ekologi mempelajari organisasi alam dalam tiga tingkatan, diantaranya adalah :
a. Populasi
Populasi
adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle
Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Ahli
ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta
hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan. Faktor
yang menentukan populasi, dianatanya adalah jumlah yang sesuai bagi populasi
untuk hidup dengan kondisi yang ideal. Kedua adalah gabungan berbagai efek
kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal yang membatasi pertumbuhan.
Faktor-faktor yang membatasi diantaranya ketersediaan jumlah makanan yang rendah,
pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya,
iklim dan penyakit.
Jumlah
terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu
disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut. Populasi yang
normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka
disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus,
perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor
yang merubah populasi. Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah
sepanjang waktu. Kadangkala perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa
alam. Misalnya perubahan curah hujan bisa menyebabkan beberapa populasi
meningkat sementara populasi lainnya terjadi penurunan. Atau munculnya
penyakit-penyakit baru secara tajam dapat menurunkan populasi suatu spesies
tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan berat dan mobil menghasilkan gas
asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang bercampur dengan awan Dan turun ke
bumi sebagai hujan asam. Di beberapa wilayah yang menerima hujan asam dalam
jumlah besar populasi ikan menurun secara tajam.
b. Komunitas
Sebuah
komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara
bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara
dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle
Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di
dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain dan
bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi atau
padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat
sulit untuk dipastikan.
Sebuah komunitas
tumbuh-tumbuhan dan binatang yang mencakup wilayah yang sangat luas disebut
biome. Batas-batas biome yang berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome
yang utama termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe
biome air.
Peran
suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche). Sebuah peran
ekologi terdiri dari cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam
lingkungannya, termasuk diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang
dimakan atau apa yang digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah
panas, cahaya atau kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat
direproduksi.
Perubahan
komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi berupa
urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan yakni
dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat .
Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan
tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.
Perubahan-perubahan ini
dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas. Selanjutnya karena jumlah
dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan kimia dari wilayah
mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi yang
relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa berakhir hingga
ratusan bahkan ribuan tahun.
c. Ekosistem
Suatu
organisme tidak akan dapat hidup mandiri tanpa kehadiran organisme lain serta
mengabaikan sumber daya alam yang merupakan sumber pangan, tempat perlindungan
dan tempat perkembangbiakan. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah
ekosistem, yaitu suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya (sistem adalah suatu rangkaian kegiatan atau
komponen-komponen yang bekerja secara teratur, saling berkaitan da merupakan
suatu kesatuan utnuk memperoleh suatu hasil tertentu. Ekosistem terbentuk oleh
komponen-komponen hidup dan tak hidup, disuatu tempat dan berinteraksi dalam
satu kesatuan yang teratur.
Sebuah
ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem
terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah,
air, udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba
menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam
suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan
perputaran material-material yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka
biasanya menggunakan komputer yang canggih untuk membantu memahami data-data
yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi perkembangan
yang akan terjadi.
Ditinjau
dari fungsi komponen-komponennya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1. Autotrofik
: auto berarti sendiri, trofik berarti menyediakan makanan, jadi berarti
organisme yang dapat mensistesiskan makanannya sendiri atau dapat menyediakan
makanannya sendiri. Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik menjadi
bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir- butir hijau daun
atau klorofil.
2. Heterotrofik
: organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan makanan yang disediakan oleh
organisme lainnya.
D. Kedudukan Manusia Dalam Ekosistem
bumi
a. Ekosistem Bumi
Bumi
terdiri dari berbagai lapisan atau bagian yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Terganggunya salah satu bagian dari ekosistem akan menyebabkan terganggungua kesatuan yang
lainnya. Keseluruhan lapisan itu disebut biosfer. Biosfer berasal dari dua kata
Yunani yakni bios yang berarti hidup dan sphere yang berari bola. Sedangkan ekosistem berasal dari kata Yunani
oikos (rumah) dan systema (keseluruhan). Biosfer terdiri dari ekosistem yang
tidak terhitung jumlahnya.
b. Manusia
hanya sebagai salah satu lapisan
Manusia
dalam kesatuan ekosistem ini tidak memiliki independensi mutlak. Kualitas
hidupnya tergantung pada kualitas ekosistem yang lainnya.
c. Peran
Manusia yang semakin besar
Tidak bisa
disangkal bahwa walaupun manusia hanya merupakan salah satu bagian dari
keseluruhan ekosistem, manusia merupakan satu-satunya mahluk yang paling
dinamis. Manusia memiliki otak yang lebih besar, kehendak bebas, dan memiliki
perasaan. Kualitas-kualitas itu membuat manusia lebih adaptable dibandingkan
dengan mahluk yang lainnya, terutama dengan mahluk primata non manusia. Manusia
dengan demikian tidak hanya dideterminir oleh lingkungannya, tetapi juga dapat
merekayasa lingkungannya sesuai dengan kehendaknya. Sehingga manusia memiliki
pengaruh yang begitu besar terhadap ekosistem baik secara positif maupun
negatif.Penebangan Hutan sebagai Pengaruh Negatif Manusia terhadap Ekosistem Kesatuan Manusia
dengan Lingkungan Hidupnya
d. Pengaruh
seleksi alam
Manusia, seperti
adanya, yaitu fenotipenya, terbentuk oleh interaksi antara genotipe dan
lingkungan hidupnya.
e. Gambaran
Kedudukan Manusia dalam alam lingkungannya
1. Dari
struktur prilaku manusia.
Dari segi struktur
perilaku manusia yang paling dinamis dan adaptabel dengan lingkungannya. Hal
ini disebabkan manusia memiliki kualitas akal budi dan memiliki kehendak yang
bebas
2. Dari
segi kedudukan dalam keseluruhan ekosistem
Dalam keseluruhan ekosistem,
manusia hanya merupakan salah satu bagian dari bagian yang lainnya.
Bagian-bagian ini saling menentukan. Alam dapat menentukan kualitas hidup
manusia dan manusia dapat menentukan alam.
Mengembangkan Paham yang
Tepat tentang Lingkungan Baik antroposentrisme, biosentrisme maupun
ekosentrisme sama-sama memiliki perhatian yang sama tentang kehidupan.
Antroposentrisme menekankan kehidupan manusia dan mengabaikannya, biosentrisme
menekankan kehidupan mahluk biotik dan ekosentrisme menekankan saling
ketergantungan antara berbagai elemen dari ekosistem baik manusia, lingkungan
biotik maupun abiotik. Ketiga-tiganya baik manusia, lingkungan biotik maupun
abiotik saling menentukan. Manusia tidak akan dapat berkembang sebagai manusia
tanpa didukung oleh lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik yang baik.
Inilah prinsip dasari dari apa yang disebut dengan deep ecology. Deep ecology bukan hanya sekedar paham
filosofis mengenai relasi yang seharusnya antara berbagai elemen dalam
ekosistem, melainkan merupakan suatu gerakan baru, kesadaran baru, paradigma
baru yang harus menjadi kultur kita dalam setiap prilaku dan pengambilan
kebijakan baik kebijakan politis,
Komentar
Posting Komentar